Omnis Res Est Omnia

Every thing is Everything

“Duhai betapa dunia akan bermuram durja, Bila tak engkau Pernah berkunjung ke rumah seorang kekasih, Dan memiliki seorang kekasih untuk menghibur”


Pada suatu malam kita bertemu, pada sebuah gubuk kecil disamping danau kunang-kunang. Kita saling memandang pada dunia yang jauh dibawah horizon, seolah kamu dan aku telah terpisah oleh ruang yang tak kunjung menyempit. Kita seolah tahu dimana keabadian itu, tempat hati dan jiwa kita terbaring. Aku sadar aku mencintaimu. Bukan aku menyesal karena mencintaimu, aku hanya sedih, aku tak punya jawaban itu.



Aku laksana singa yang mencari mangsa di padang belantara, diantara binatang-binatang liar. Aku menjelajah mencari kebahagian yang hilang bersama roda zaman yang tak kembali. Kekayaan mungkin adalah buah segar nan menyegarkan dari surga yang dilimpahkan diatas hamparan keringnya padang gurun dunia. Namun apalah arti kekayaan jika Cinta yang menyebabkan aku merindu tak kumiliki. Walaupun emas, permata, intan, dan berlian bergelimang, namun semua itu sia-sia.

Hospes Libro