Omnis Res Est Omnia

Every thing is Everything


Sekitar 5500 tahun yang lalu, belasan kota disepanjang sungai Efrat menyatu ke dalam jaringan tunggal yang disebut Sumeria. Disinilah ditemukan aksara, roda, gerobak, peroda tembikar, dan system bilangan awal. Lalu suku Akkadian, orang-orang yang lebih kasar dari wilayah hulu, menaklukan Sumeria. Pemimpin mereka, Sargon, adalah penakluk pertama yang disebut namanya dalam sejarah, sosok yang kejam dalam segala hal dan seorang lelaki yang menempa dirinya sendiri, karena dia berawal sebagai pria lemah dan tak dikenal, tetapi meninggalkancattan tentang perbuatannya dalam bentuk dokumen tanah liat yang dicap dengan tulisan kuno berbentuk baji, yang pada dasarnya berkata “Yang satu ini bangkit dan aku memukulnya; yang itu bangkit dan aku memukulnya.”
Sargon memimmpin pasukannya begitu jauh ke selatan sehingga mereka bisa mencuci senjata mereka dilaut. Disana ia berkata “Sekarang, setiap raja yang ingin menyebut dirinya setara denganku, kemanapun aku ppergi, biarkan ia pergi!” yang berarti, “Mari kita lihat apakah ada orang lain yang menaklukkan sebanyak yang kutaklukan.”
Pada saatnya, sebuah gelombang baru nomaden kasar dari dataran tinggi turun dan menaklukkan Akkad, lalu mereka ditaklukkan oleh orang lain, dan mereka oleh orang lain lagi --- orang  Guttian, Kassit, Hurrian, Amori ---  Pola it uterus berulang. Tinjaulah dari dekat apa yang akan anda lihat adalah penguasa-penguasa yang baru selalu memimpin diatas wilayah yang pada dasarnya sama, tetapi selalu lebih dari itu.
Suku Amori datang pada momen yang tepat dalam siklus ini ketika mereka membangun kota Babel yang terkenal dan dari bukota ini memerintah kekaisaran Babel pertama. Babel memberi jalan bagi orang Asyur yang memerintah dari kota Niniwe yang lebih besar dan megah. Kerajaan mereka membentang dari irak hingga mesir, dan anda bisa membayangkan betapa luas kawasan itu ketika pada saat itu cara tercepat untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain adalah dengan berkuda. Orang-orang asyur mendapat reputasi jelekdalam sejarah sebagai tiran tanpa ampun. Sulit mengatakan apakah mereka memang lebih buruk dari yang lain pada zaman mereka. Tetapi mereka memang mempraktikkan strategi stalin yang dikenal buruk pada abad 20: mereka mencerabut seluruh populasi dan memindahkannya ke tempat-tempat lain, berdasarkan teori bahwa orang yang telah kehilangan kampung halaman mereka dan tinggal di antara orang-orang asing, terputus dari sumber yang mereka kenali, akan terlalu bingung dan tidak bahagia untuk mampu mengorganisasi pemberontakan.

Itu berhasil untuk sementara, tetapi tidak selamanya. Orang-orang Asyur pada akhirnya dikalahkan oleh salah satu bangsa yang mereka tundukkan, Kasdim. Kasdim membangun kembali Babel dan mendapat tempat yang terhormat dalam sejarahatas prestasi intelektual mereka dalam astronomi, kedokteran, dan matematika. Mereka menggunakan system dasar duabelas (bukan system basis 10 milik kita) dan merupakan perintis dalam pengukuran dan pembagian waktu, itulah sebabnya mengapa tahun mempunyai duabelas bulan, jam memiliki 60 menit (dua belas kali lima), dan menit memiliki enampuluh detik. Mereka adalah perencana kota dan arsitek yang benar-benar mumpuni – seorang raja kasdimlah yang membangun Taman Gantung Babel, yang disebut sebagai salah satu diantara tujuh keajaiban dunia kuno.  

0 comments:

Post a Comment

Hospes Libro